Pendekatan pendidikan inklusif memfokuskan pada penerapan kurikulum yang adaptif dan fleksibel, dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis siswa. Kurikulum ini menyesuaikan materi ajar dan metode pengajaran sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar individu siswa. Dengan mengimplementasikan strategi diferensiasi seperti penyesuaian tugas, penggunaan berbagai sumber belajar, dan pembelajaran berbasis proyek, kurikulum inklusif memastikan bahwa semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, dapat mengakses dan memahami materi pelajaran dengan cara yang sesuai dengan mereka.
Untuk mendukung pendidikan inklusif, sekolah menyediakan berbagai dukungan dan sumber daya khusus. Ini meliputi layanan seperti bimbingan individu, terapi okupasi, dan pendampingan dari spesialis pendidikan. Sumber daya tambahan seperti perangkat bantuan teknologi, materi belajar yang disesuaikan, dan lingkungan belajar yang ramah disabilitas juga disediakan. Dengan menyediakan dukungan ini, siswa dengan berbagai kebutuhan, termasuk mereka yang memiliki disabilitas fisik, intelektual, atau belajar, dapat berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran.
Pendidikan inklusif menuntut pelatihan dan pengembangan profesional yang intensif untuk pendidik agar mereka dapat mengimplementasikan praktik inklusif dengan efektif. Program pelatihan ini mencakup strategi pengajaran diferensiasi, pengelolaan kelas yang inklusif, dan teknik komunikasi yang mendukung semua jenis siswa. Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pemahaman tentang berbagai kebutuhan khusus dan cara beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi siswa. Dengan pelatihan yang memadai, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mempromosikan partisipasi aktif semua siswa.
Pendekatan inklusif juga mencakup pembangunan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung, yang mendorong interaksi positif dan saling menghargai antara siswa. Ini termasuk menciptakan suasana kelas yang mempromosikan empati, menghargai keberagaman, dan memfasilitasi kerja sama antara siswa dengan berbagai latar belakang dan kemampuan. Program-program seperti kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan semua siswa, kebijakan anti-diskriminasi, dan kegiatan kesadaran keberagaman turut mendukung terciptanya lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan bagi semua siswa.